KASUS 26 - DIARE KRONIS, KOLIK USUS.
Dia datang untuk berkonsultasi dengan dokter karena diare kronis yang telah mengganggunya selama lima tahun terakhir, setelah melahirkan. Serangan terjadi secara teratur di pagi hari setelah dia bangun (jam 7 sampai 10 pagi) dan pada sore hari, sekitar jam 5, disertai dengan kolik usus akut. Pasien juga bermasalah dengan rasa sakit di daerah ginjal dan kelelahan umum meningkat setelah buang air besar. Nafsu makannya kurang. Berat badannya turun 10 kg selama lima tahun terakhir. Berbicara tentang penyakitnya, wanita itu menangis. Pasien tidak menyukai dingin, terutama bersaman dengan cuaca lembab.
Diagnosis: Konstitusi Ekses DRYNESS.
Penjelasan:
Ekses Humidity :
1. Diare
2. Agravasi pada jam 7-10 pagi
3. Agravasi pada cuaca lembab
Ekses Dryness:
1. Kolik usus akut
2. Kesedihan
Ekses Coldness:
1. Nyeri pada daerah ginjal
2. Kelelahan umum
3. Kehilangan nafsu makan
4. Kehilangan beratbadan 10 kg dalam lima tahun
5. Takut dingin
6. Agravasi pada jam 5 sore
KASUS 27 - MENS BANYAK, KEPUTIHAN.
Pasien: seorang gadis berusia 18 tahun.
Dia mengeluh menstruasi yang banyak dan tidak teratur. Masalah gugupnya meningkat dan kesulitan tidur menjadi (insomnia). Di antara periode-periode tersebut ia juga mengalami keputihan berwarna kuning yang banyak. Dia berkeringat dengan mudah. Wanita muda itu mengatakan dia merasa lebih baik di luar rumah, di udara sejuk.
Dilihat dari penampilan dan perilakunya, dia lincah dan gesit dan tidak menunjukkan rasa takut.
Riwayat medisnya menunjukkan bahwa dia menderita demam berdarah dan gondokan di masa kecilnya, dan terbiasa mengertakkan gigi dan menggigit kukunya.
Diagnosis: Konstitusi Ekses HEAT.
Penjelasan:
Ekses Wind :
1. Menstruasi yang tidak teratur
2. Gigi -Menggiling
3. Kebiasaan menggigit kuku
4. Kerentanan terhadap penyakit anak.
Ekses Heat :
1. Musim Panas
2. Keaktifan dan kegesitan
3. Keberanian
4. Haid yang banyak
5. Kecemasan
6. Insomnia
7. Berkeringat.
Ekses Humidity:
1. Keputihan
2. Bercak kuning (vagina)
3. Berkeringat.
KASUS 28 - SAKIT PERUT SAAT DINGIN.
Pasien: seorang pria berusia 44 tahun.
Dia menderita sakit perut disertai kejang yang tak tertahankan, lebih parah selama bergerak dan dalam cuaca dingin. Satu-satunya cara untuk meringankan dan menahan rasa sakit untuk sementara waktu adalah berbaring.
Dia memiliki sembelit kronis dalam catatan medisnya. Kakinya selalu dingin. Pasien pucat, sedih, dan pesimis. Pemeriksaan X-ray mengungkapkan adanya kejang pada usus halus.
Diagnosis: konstitusi Ekses COLDNESS. Sindrom kekurangan energi.
Penjelasan:
Ekses Dryness:
1. Konstipasi kronis
2. Pucat
3. Kesedihan dan Kelesuan yang berlebihan.
Ekses Coldness:
1. Nyeri yang tak tertahankan
2. Kejang menyakitkan
3. Kaki dingin
4. Keringatan
5. Pemburukan karena dingin
6. Keringat berbau tidak sedap.
Ekses Wind:
1. Pemburukan saat bergerak aktif.
Sindrom defisiensi energi ditunjukkan oleh peningkatan yang timbul dari tekanan pada perut dan oleh pucatnya pasien.
KASUS 29 - SAKIT KEPALA, JANTUNG CEPAT.
Pasien: seorang wanita berusia 23 tahun.
Dia menderita sengatan matahari setahun sebelumnya, diikuti oleh suhu tinggi selama beberapa hari. Sejak itu dia menderita sakit kepala disertai dengan rasa panas di kepalanya, detak jantung yang cepat, insomnia dan menstruasi yang banyak.
Pada pemeriksaan: dia terlihat makan berlebihan, bongkok, dengan wajah pucat, kenyal, bibir pucat dan pecah-pecah; menderita pilek pada musim gugur.
Diagnosis: Konstitusi Ekses HUMIDITY.
Penjelasan:
Ekses Heat:
1. Sun stroke
2. Kepala yang terkena
3. Insomnia
Ekses Hotness:
1. Sun stroke
2. Temperatur lebih tinggi
3. Palpitasi (Jantung berdebar dan berdetak cepat)
4. Hot flushes (sensasi kepanasan)
5. Haid melimpah
Ekses Humidity:
1. Terlalu banyak makan
2. Wajah sedikit edematic.
Ekses Dryness:
1. Stoop (bongkok)
2. Paleness (pucat)
3. Bibir pecah
4. Pemburukan di musim gugur
5. Sakit kepala
KASUS 30 - ASMA, ALERGI, SAKIT EMPEDU.
Pasien: seorang anak laki-laki berusia 7 tahun.
Dia menderita asma bronkial sejak awal masa kanak-kanaknya, dengan diatesis (gangguan darah), alergi makanan, dan diskinesia bilier (gangguan empedu) dalam riwayat medismya. Ia mengeluh sesak napas yang terjadi pada cuaca dingin dan saat berolahraga. Khusus untuk anak laki-laki adalah sering masuk angin disertai dengan suhu yang sangat tinggi.
Dia takut akan kegelapan. Sangat penasaran, tertarik pada segala hal, mengajukan banyak pertanyaan. Aktif dan gesit, ia akan mengubah posisi tubuh selama perawatan dan gelisah terus-menerus.
Diagnosis: Konstitusi Ekses Wind dengan energi Wind yang dominan dan defisiensi Energi Dryness.
Penjelasan:
Ekses Heat:
1. Kecenderungan demam
2. Aktif
3. Sosialita.
Defisiensi Dryness:
1. Penyakit kulit
2. Penyakit paru-paru.
Ekses Wind:
1 Keingintahuan
2. Agility (lincah)
3. Kecenderungan penyakit alergi
4. Penyakit saluran empedu
5. Kesehatan lemah sejak anak usia dini
6. Agravasi saat aktivitas.
Ekses Coldness:
1. Agravasi pada cuaca dingin
2. Takut akan kegelapan.
KASUS 31 - WAJAH PANAS, KERINGATAN
Pasien: seorang wanita berusia 51 tahun.
Dia mengeluh hot flashes (rasa panas), dengan serangan yang terjadi 10-15 kali sehari, disertai dengan memerahnya wajahnya, keringat panas yang berlebihan (keringat mengalir di seluruh tubuhnya), temperamen pendek, dan kecemasan. Serangan tiba-tiba muncul dan berhenti tiba-tiba juga.
Pasien menderita kelebihan berat badan, menjadi agak lincah, aktif dan banyak bicara. Dia komunikatif dan punya banyak teman. Sebelum klimak, dia memiliki siklus menstruasi yang teratur dengan menstruasi yang banyak. Di masa kecil, ia sering mengalami pendarahan hidung. Baru-baru ini, tekanan arteri kadang-kadang naik ke 190/120 mm Hg.
Diagnosis: Konstitusi Ekses HEAT.
Penjelasan:
Ekses Heat:
1. Sosialita
2. Wajah memerah
3. Berkeringat krn merasa panas
4. Menstruasi berlebihan
5. Pendarahan hidung.
Ekses Hotness:
1. Hot flashes
2. Meningkatnya tekanan arteri.
Ekses Humidity:
1. Kegelisahan
2. Kelebihan berat badan.
Ekses Wind:
1. Aktif
2. Agility
3. Irritability (peka/sensitif).
KASUS 32 - KULIT KERING, GATAL DAN TERKELUPAS.
Pasien: seorang wanita berusia 23 tahun. Neurodermitis (gatal kulit).
Ia mengeluhkan penampakan daerah yang terlalu kering pada kulitnya, yang menunjukkan kerak, terkelupas dan patah, dan gatal-gatal kulit yang parah dan tak henti-hentinya. Keadaannya memburuk di musim panas dan di musim dingin.
Pada pemeriksaan: lesi fokus (kerusakan) pada kulitnya dalam bentuk infiltrasi kecoklatan, likenifikasi (pola yang ditandai dan butiran kasar) dengan nodul kecil yang datar dan kaku di bagian tengah. Selain itu, dia secara berkala bermasalah dengan diare. Gadis itu kurus, pucat, dengan kulit tipis dan kering. Dia selalu merasa dingin, dan tangan dan kakinya terus-menerus dingin. Suaranya rendah. Dia akan menjawab pertanyaan secara singkat, dalam satu kata. Di masa kecilnya, dia takut akan kegelapan.
Diagnosis: konstitusi Ekses DRYNESS dengan energi Dryness yang mendominasi.
Penjelasan:
Ekses Humidity:
1. Gatal-gatal kulit yang parah
2. Infiltrasi kulit (peresapan)
3. Diare yang timbul secara berkala
Ekses Dryness:
1. Pucat
2. Kulit kering (dengan mengelupas dan pecah-pecah)
3. Warna kecoklatan letusan pada fokus lesi (jaringan tidak normal)
4. Nodul padat (tonjolan) pada fokus lesi
5. Asthenic konstitusi tubuh (badan lemas)
6. Agravasi di musim gugur.
Ekses Coldness:
1. Menggigil
2. Ekstremitas dingin
3. Bicara sedikit
4. Suara rendah
5. Takut akan kegelapan
6. Pemburukan di musim dingin.
KASUS 33 - OBESITAS, MENS TIDAK TERATUR.
Pasien: seorang wanita berusia 33 tahun.
Keluhan kelebihan berat badan. Dia telah mendapatkan tambahan 21 kg selama sembilan tahun terakhir. Dia juga bermasalah dengan sensasi berat di kakinya dan edema sendi pergelangan kaki di malam hari. Nyeri yang tumpul dan mengganggu akan muncul secara berkala di daerah perut. Siklus menstruasi tidak stabil, terlambat tiga sampai empat bulan: menstruasi disertai dengan sakit kepala yang parah. Wanita itu berwajah merah, montok, lincah dan mudah bergaul; sering tertawa selama percakapan.
Diagnosis: Konstitusi Ekses DRYNESS.
Penjelasan:
Ekses Heat:
I. Pipi kemerahan
2. Keaktifan dan kemampuan bersosialisasi.
3. Sering tertawa.
Ekses Humidity:
1. Kelebihan berat badan
2. Sensasi berat
3. Edema
4. Nyeri, kusut
5. Gangguan lambung.
Ekses Dryness:
1. Nyeri mengerut yang parah.
2. Menstruasi yang tertunda.
KASUS 34 - HIPERTENSI PASCA STROKE.
Pasien: seorang pria berusia 67 tahun.
Diagnosis: penyakit hipertensi, efek samping infark otak di cekungan arteri serebral medial kanan. Hemiparesis (lumpuh) sisi kiri, ataksia (gangguan syaraf pasca stroke).
Keluhan gerakan yang terbatas dan kekuatan yang menurun pada lengan dan tungkai kirinya, sensasi dingin pada tungkai, penurunan volume tulang kering kirinya (atrofi otot parsial), klaudikasio intermiten (sakit otot kaki) dan hilangnya keseimbangan selama berjalan. Dia kadang-kadang terganggu oleh nyeri otot yang intens dan memuntir di anggota tubuh kirinya, yang timbul dalam cuaca berangin dan / atau dingin, serta insomnia.
Pada pemeriksaan: badan tinggi, tubuh normostenik (kuat, atletis). Tingkat emosional ditandai oleh rasa takut, temperamen pendek, dan euforia. Tekanan arteri-nya adalah 180/100 mm Hg.
Diagnosis: konstitusi Ekses WIND dengan energi Coldness yang dominan.
Penjelasan:
Ekses Coldness:
1. Ketakutan
2. Infark serebral
3. Hemiparesis (gangguan syaraf)
4. Nyeri parah
5. Atrofi (penurunan massa) otot
6. Ekstremitas dingin
7. Agravasi dalam cuaca dingin.
8. Musim dingin.
Ekses Wind:
1. Iritabilitas (peka/sensitif)
2. Klaudikasio intermiten (sakit otot)
3. Ataksia (gangguan syaraf)
4. Agravasi dalam cuaca berangin.
5. Tinggi badan.
Ekses Heat:
1. Pembuluh darah yang terkena.
Ekses Hotness:
1. Euforia (gembira berlebihan)
2. Penyakit hipertensi
3. Otak yang terkena.
KASUS 35 - SAKIT KEPALA SAAT CUACA DINGIN.
Pasien: seorang gadis berusia 7 tahun.
Dia secara berkala mengeluh sakit kepala, terutama di pelipis kirinya. Rasa sakitnya tajam dan memburuk dalam cuaca berangin.
Gadis itu aktif dan sangat fanciful, tetapi terlalu bersemangat, pemarah, mudah berteriak selama percakapan, agak keras kepala. Dia tidak bisa tidur nyenyak, mengeluh tentang mimpi buruk. Dia ceroboh dan pelupa. Riwayat medisnya menunjukkan bahwa ia memiliki alergi terhadap cokelat; juga, dia mengalami cedera kepala dan patah tulang lengan pada usia tiga tahun.
Diagnosis: Konstitusi Ekses COLDNESS dengan dominasi energi Wind.
Penjelasan:
Ekses Dryness:
1. Keras kepala
2. Nyeri kejang kejang.
Ekses Coldness:
1. Pelupa
2. Mimpi buruk
3. Cidera kepala
4. Patah lengan.
Ekses Wind:
1. Aktif
2. Imajinasi yang baik
3. Mudah marah dan bersemangat berlebihan
4. Ketidakpedulian
5 Alergi makanan
6. Berteriak
7. Agravasi dalam cuaca berangin
8. Musim angin.
KASUS 36 - GONDOK, LELAH, LEMAH.
Pasien: seorang wanita berusia 26 tahun. Gondok toksik difus.
Ia mengeluhkan kelelahan, kelemahan, hipereksitabilitas (nyeri kepala). iritasi, kurang tidur, keringat berlebihan, tremor tangan, toleransi panas rendah, detak jantung cepat, dan penurunan berat badan.
Pada pemeriksaan: exophthalmos (bola mata menonjol) dan gerakan terburu-buru. Pasien terlihat awey muda selama bertahun-tahun. Lapisan lemak subkutan tidak berkembang. Kelenjar tiroid di daerah serviks membesar (gondok).
Diagnosis: konstitusi Ekses WIND dengan energi Heat dan Hotness yang dominan
Penjelasan:
Ekses Coldness:
1. Fatigabilitas (cepat lelah)
2. Lemah
3. Kehilangan berat badan
4. Tremor tangan.
Ekses Wind:
1. Iritabilitas (sensitif)
2. Gerakan terburu-buru
Ekses Heat:
1. Keringat berlebih
2. Tidur buruk
3. Pasien tampak awet muda
4. Sakit thyroid
5. Jantung berdebar.
Ekses Hotness:
1. Intoleran terhadap panas
2. Exophthalmos (bola mata menonjol)
3. Pembesaran difus kelenjar tiroid.
KASUS 37 - NYERI SENDI, PENDARAHAN.
Pasien: seorang anak laki-laki berusia 7 tahun.
Keluhan nyeri hebat di persendiannya dan tulang, pendarahan banyak ketika ia mengalami cedera. Secara berkala, darah muncul dalam urin (tanpa alasan yang jelas). Memar yang sering dan terus-menerus. Takut akan kegelapan dan laba-laba.
Pada pemeriksaan: bocah itu gesit, aktif, kurus, dengan cincin-cincin gelap di bawah matanya, tangan dan kakinya dingin.
Diagnosis: Konstitusi Ekses WIND dengan energi Coldness dan Heat yang dominan.
Penjelasan:
Ekses Coldness:
1. Kurus.
2. Cincin gelap di bawah mata
3. Ekstremitas dingin
4. Ketakutan
5. Nyeri yang sering
6. Ginjal yang terkena
7. Hematoma (bercak merah dikulit).
Ekses Wind:
1. Agility (lincah)
2. Musim angin.
3. Sendi yang terkena.
Ekses Heat:
1. Aktif
2. Pendarahan yang lama dan melimpah
3. Kencing dengan darah
4. Pembuluh darah yang terkena.
KASUS 38 - GANGGUAN SYARAF, LEMAH.
Pasien: seorang wanita berusia 21 tahun. Angioneurosis (gangguan syaraf) tipe jantung.
Keluhan kelemahan, mudah lelah, kantuk yang berlebihan, menderita sakit kepala di daerah frontal dan parietal, muncul ketika dia lelah atau cuaca berubah. Tekanan arterialnya sering rendah 90/60 mm Hg, yang disertai dengan pusing, kelemahan yang nyata, penglihatan «kabur», kedinginan, semua diikuti oleh sering buang air kecil. Detak jantung yang cepat agak sering, kadang-kadang timbul rasa sakit di daerah jantung.
Pada pemeriksaan: kulit pucat dan nadi yang mudah ditekan, nadi lemah.
Diagnosis: konstitusi Ekses COLDNESS. Sindrom kekurangan energi.
Penjelasan:
Ekses Dryness:
1. Nyeri yang menusuk ringan
2. Kulit pucat.
Ekses Coldness:
1. Kelemahan dan kelesuan
2. Mengantuk
3. Menggigil .
4. Tekanan arteri rendah
5. Mengalami nyeri.
Ekses Heat:
I. Pusing
2. Palpitasi (jantung berdebar)
3. Sensitivitas terhadap perubahan cuaca.
Sindrom kekurangan energi ditandai dengan: lemah, mudah lelah, menggigil, tekanan arteri rendah, dan denyut nadi lemah dengan mudah.
KASUS 39 - INSOMNIA, KAKI DINGIN.
Pasien: pasien berusia 76 tahun.
Keluhan insomnia yang telah berlangsung selama delapan hari, meskipun ia telah menggunakan obat tidur. Insomnia biasanya muncul setelah eksitasi yang intens atau minum alkohol. Pasien menjelaskan kemunduran saat ini dengan minum beberapa sampanye selama liburan Tahun Baru.
Pasien aktif, memiliki suara yang dalam, serak dan berbicara banyak, dengan cepat dan sangat keras. Dia merasakan dingin di kakinya. Setahun yang lalu dia dioperasi karena katarak.
Diagnosis: konstitusi Ekses WIND.
Penjelasan:
Ekses Coldness:
1. Musim dingin
2. Suara serak dan dalam
3. Kaki dingin
4. Katarak
Ekses Wind:
1. Bicara keras.
Ekses Heat:
1. Aktif
2. Bicara cepat
3. Agravasi yang disebabkan oleh konsumsi alkohol.
Ekses Hotness:
1. Aktif
2. Kegembiraan
3. Insomnia
KASUS 40 - IRITASI, CEMAS, PALPITASI.
Pasien: seorang pria berusia 48 tahun.
Keluhan iritasi, kecemasan, gangguan tidur, tekanan arteri yang cukup tinggi, palpitasi yang timbul secara berkala subfebrilitas konstan, nafsu makan berlebihan dan haus. Intoleransi cuaca panas dan perlakuan panas. Pasien tampak serius, dengan ekspresi wajahnya yang prihatin.
Riwayat medisnya menunjukkan bahwa ia dioperasi untuk hernia inguinalis.
Diagnosis: konstitusi Ekses HEAT dengan energi Heat yang dominan.
Penjelasan:
Ekses Wind:
1. Iritabilitas (sensitif).
Ekses Heat:
1. Palpitasi (jantung berdebar)
2. Subfebrilitas (sedikit demam)
3. Intoleransi dari perawatan panas (sauna).
Ekses Hotness:
I. Tekanan arteri tinggi
2. Haus
3. Insomnia
4. Agravasi yang disebabkan oleh cuaca panas.
Ekses Humidity:
1. Kegelisahan, kekhawatiran
2. Prudence (hati hati)
3. Hernia
4. Nafsu makan berlebihan.
KASUS 41 - NYERI DI JANTUNG, KAKI DINGIN.
Pasien: seorang pria berusia 58 tahun.
Keluhan nyeri yang hebat dan membakar di daerah jantung, disertai dengan detak jantung yang cepat dan ketakutan akan kematian. Rasa sakit muncul saat aktivitas. Dalam riwayat medisnya, ia memiliki penyakit hipertensi yang berlangsung lama. Kakinya selalu kedinginan. Dia berbicara perlahan.
Diagnosis: konstitusi Ekses WIND dengan energi Coldness yang dominan.
Penjelasan:
Ekses Coldness:
1. Takut akan kematian
2. Rasa sakit yang terus menerus
3. Kaki dingin
4. Bicara yang lambat.
Ekses Wind:
1. Agravasi saat aktivitas
2. Palpitasi (jantung berdebar).
Ekses Heat:
1. Palpitasi
2. Penyakit jantung.
Ekses Hotness:
1. Tekanan arteri tinggi
2. Nyeri terbakar.
KASUS 42 - HIPOTIROID, LEMAH, DEMAM.
Pasien: seorang wanita 35 tahun. Hipotiroidisme (kekurangan hormon tiroid).
Ia mengeluhkan kelemahan yang konstan, mudah demam, kulit kering, kuku dan rambut rapuh, tungkai, lengan dan wajah edematic (bengkak), nafsu makan rendah, penurunan kinerja mental, perasaan kantuk depresi, sakit kepala, serta kelebihan berat badan.
Pada pemeriksaan: wajah edematosa (bengkak), bibir menebal dan hidung menyempit celah palpebra (kelopak mata), kulit pucat, kering dan dingin saat disentuh. Suhu tubuh rendah dan tidak akan naik bahkan ketika dia mengalami radang. Denyut nadi lunak dan kurang. Lidah lemah dan bergetar. Analisis telah mendeteksi akumulasi rendah yodium radioaktif dalam kelenjar tiroid dan rendahnya kandungan roksin dan triiodothyronine dalam darah.
Diagnosis: konstitusi Ekses DRYNESS. Sindrom kekurangan energi.
Penjelasan:
Ekses Humidity:
1. Nafsu makan rendah
2. Edema
3. Sakit kepala
4. Kegemukan
5. Bibir dan hidung menebal
Ekses Dryness:
1. Depresi
2. Kulit pucat
3. Kulit kering
4. Kerapuhan kuku dan rambut
5. Hormon tiroid rendah.
Ekses Coldness:
1. Kelemahan dan keletihan
2. Mengantuk berlebihan
3. Suhu tubuh rendah
4. Kulit dingin.
Sindrom kekurangan energi ditunjukkan oleh: kelemahan konstan, lemah, kulit pucat, nadi lemah dengan mudah ditekan, lemah dan lidah gemetar.
KASUS 43 - KANKER PARU.
Pasien: seorang pria berusia 49 tahun. Kanker berlokasi di paru-paru kanan.
Keluhan ditandai kelemahan, sering batuk kering, nyeri terletak di bagian kanan dada, dan nafas pendek.
Pada pemeriksaan: hilangnya daging di bagian kanan dada, keburaman suara perkusi di atas paru-paru dan murmur (suara didada) yang menurun. Pemeriksaan sinar-X telah menunjukkan bayangan di lobus tengah paru kanan, yang terakhir berkurang ukurannya.
Diagnosis: konstitusi defisiensi HEAT dengan energi Coldness dan Dryness yang dominan.
Penjelasan:
Ekses Dryness:
1. Pucat
2. Napas pendek
3. Kehilangan daging di bagian kanan dada.
4. Penyakit paru-paru.
Ekses Coldness:
1. Palpitasi
2. Menggigil
3. Ekstremitas dingin
4. Tumor ganas.
KASUS 44 - VITILIGO.
Pasien: seorang gadis berusia 9 tahun. Vitiligo. Keluhan bercak putih (depigmentasi) yang terletak di kulit lengan, tungkai, dada dan punggung.
Riwayat medisnya menunjukkan bahwa bintik-bintik itu pertama kali muncul lima tahun lalu, setelah influenza.
Pada pemeriksaan: area depigmentasi kulit pada tungkai atas dan bawah (terutama di permukaan bagian dalam) fokus pertemuan depigmentasi pada bagian atas punggungnya. Secara keseluruhan, kulit gadis itu pucat, ia memiliki cincin hitam di bawah matanya, dan beberapa rambut berwarna abu-abu. Gadis itu kurus, lincah dan rasa ingin tahu yang tinggi, namun dia merasakan kasih sayang yang kuat untuk ibunya dan takut untuk tinggal sendirian.
Diagnosis: Konstitusi Ekses COLDNESS dengan dominasi energi Coldness.
Penjelasan:
Ekses Dryness.
1. Paleness
2. Kurus
3. Rambut abu-abu
4. Bintik-bintik depigmentasi pada kulit.
Ekses Coldness:
1. Takut
2. Cincin gelap di bawah mata
3. Foci besar depigmentasi kulit.
Ekses Wind:
1. Agility (lincah)
2. Curiosity
3. Musim Angin
KASUS 45 - NYERI SYARAF KEPALA.
Pasien: seorang pria berusia 64 tahun.
Selama tiga hari, pada sore hari (1-5 malam) pasien mengalami masalah dengan neuralgia supraorbital (nyeri syaraf) sisi kiri kepala/dahi. Rasa sakit dimulai dengan sensasi dingin, tumbuh secara bertahap dan akhirnya mencapai puncaknya, diikuti oleh demam tinggi. Itu akan bertahan selama satu jam atau lebih dan kemudian menghilang. Selama serangan, pasien tidak dapat mentolerir kebisingan, cahaya, dan bau. Dia tidak dapat tertidur sampai jam 1 pagi.
Pada pemeriksaan: kulit wajah merah dan mengkilap; pasien ramping, gelisah dan pemarah.
Diagnosis: Konstitusi AH-WIND dengan energi AH- Coldness yang mendominasi.
Penjelasan:
Ekses UM-Dryness:
1. Kurus.
Ekses AH-Coldness:
1. Nyeri parah
2. Durasi penyakit dan nyeri yang pendek
3. Sensasi dingin
4. Sensitivitas tinggi terhadap kebisingan
5. Agravasi mulai jam 3 hingga jam 5 sore.
Ekses AH-Wind:
1. Peka terhadap rangsangan
2. Sensitivitas tinggi terhadap cahaya
3. Insomnia hingga 1 pagi.
Ekses AH-Heat:
1 Wajah merah
2. Sensitivitas berlebihan terhadap bau
3. Agravasi pada pukul 1-3 pagi.
Ekses AH-Hotness:
1. Kulit wajah mengkilap
2. Nyeri di daerah frontal
3. Sensasi panas
4. Sensitivitas tinggi semua organ indera.
KASUS 46 - ARITMIA DAN LEMAH.
Pasien: seorang pria berusia 55 tahun. Aritmia (irama) dengan defisiensi jantung.
Dia sakit selama tiga tahun terakhir. Gejala utamanya adalah sesak napas. Wajahnya lelah, pucat dan subicteric (kulit kuning), bibirnya sianotik (biru). Pada pemeriksaan: aritmia, denyut nadi cepat (hingga 130-135 denyut per menit). Batas yang signifikan dari ketumpulan jantung. Edema tungkai bawah. Liver terasa sakit dan menunjukkan tonjolan selebar dua jari dari batas kosta. Kencing yang jarang dengan urin berwarna gelap. Pasien merasa takut dan cemas, ia merasa sangat lemah dan harus tetap di tempat tidur.
Diagnosis: Konstitusi UM-DRYNESS dengan energi UM-Coldness yang mendominasi. Sindrom kekurangan energi.
Penjelasan:
Ekses UM-Humidity:
1. Kecemasan
2. Kulit subicteric (lapisan putih)
3. Edema
4. Pembesaran hati
5. Batas jantung yang tumpul.
Ekses UM- Dryness:
1. Wajah pucat
2. Napas pendek.
Ekses UM-Coldness:
1. Insufisiensi jantung
2. Wajah lelah
3. Wajah pucat
4. Bibir sianotik (biru)
5. Sedikit buang air kecil
6. Urin gelap
7. Ketakutan
8. Pasien sangat lemah.
Ekses AH-Wind:
1. Aritmia (irama jantung)
Ekses AH-Heat:
1. Nadi cepat
Sindrom kekurangan energi ditunjukkan oleh gejala berikut: pasien jelas lemah, harus tetap di tempat tidur, nadi lemah.
KASUS 47 - EPILEPSI,
Pasien: seorang pria berusia 30 tahun.
Dia menderita kejang epilepsi selama lima tahun terakhir. Serangan akan berkembang tiba-tiba, mulai dari pusing dan berkunang kunang di mata kirinya diikuti oleh hilangnya kesadaran dan goncangan seluruh tubuh. Pasien tampak pucat dan sangat kelelahan. Denyut nadinya lemah dan lemah. Lidahnya lembut dan bergetar. Pasien itu lamban, cenderung «berpegang teguh» pada kekhawatiran yang sama, suaranya gembira, namun ia tidak bisa mengatakan hal-hal utama dari yang sekunder. Ciri khasnya adalah pedantry (dogmatis) dan berpikiran lambat, ia mengaku sebagai pejuang keadilan.
Diagnosis: Konstitusi AH-WIND. Defisiensi energi Sindrom.
Penjelasan:
Ekses UM-Humidity:
1. Kelesuan
2. Berpikir lambat
Ekses UM-Dryness:
1. Paleness (pucat)
2. Pedantry (dogmatis)
Ekses AH-Coldness:
1. Kehilangan kesadaran
2. Kelelahan ekstrem.
Ekses AH-Wind:
1. Pusing
2. Flare di mata kiri pasien
3. Kejang.
Ekses AH-Heat:
1. Verbositas (bertele-tele, banyak omong).
Sindrom kekurangan energi ditunjukkan oleh kelelahan ekstrem, kulit pucat. lemah dan denyut nadi, dan lidah bergetar lembut.
KASUS 48 - BERKEDUT TERKENA CAHAYA.
Pasien: seorang wanita berusia 20 tahun.
Setelah dia mengalami ketakutan yang kuat, menstruasi telah berakhir dan muncul tics otot di wajah, jari tangan dan kaki. Berkedut intensif ketika terkena cahaya terang dan bahkan suara sedikit pun. Dia sangat emosional, wajah mudah memerah. Dalam sakit dia biasanya memiliki suhu yang sangat tinggi. Intoleransi kopi dan alkohol.
Diagnosis: Konstitusi AH-WIND.
Penjelasan:
Ekses AH-Coldness:
1. Ketakutan ekstrem
2. Pengakhiran menstruasi yang tiba-tiba
3. Agravasi disebabkan oleh sedikit kebisingan.
Ekses AH-Wind:
1. Kedutan otot
2. Agravasi disebabkan oleh cahaya terang.
Ekses AH-Heat:
1. Emosional
2. Mudah disiram
3. Kecenderungan demam
4. Intoleransi alkohol.
Ekses AH-Hotness:
1. Intoleransi kopi.
KASUS 49 - DIARE KRONIS PAGI HARI.
Seorang pria berusia 45 tahun.
Selama beberapa tahun ia menderita diare kronis, dengan serangan biasanya terjadi setelah sarapan (9-11 pagi). Kotoran berisi sisa-sisa makanan yang tidak tercerna. Pasien itu energik, banyak bicara. namun gugup dan pemarah. Tekanan arteri biasanya adalah 150/100 mm Hg. Terasa lebih baik di musim dingin. Suka musim semi, meskipun ia sering mengalami serangan pusing selama musim ini.
Diagnosis: Konstitusi UM-HEAT.
Penjelasan:
Ekses UM-Wind:
1. Gugup
2. Peka terhadap rangsangan
3. Suka musim semi
4. Pemburukan di musim semi
5. Pusing.
Ekses UM-Heat:
1. Energik
2. Talkative (banyak bicara).
Ekses UM-Hotness:
1. Tekanan arteri normal adalah 150/100 mm Hg
Ekses UM-Humidity:
1. Diare
2. Agravasi pukul 9-11 pagi.
KASUS 50 - TYROID BENGKAK, KARDIA TAKIK.
Pasien: seorang wanita berusia 32 tahun.
Selama beberapa tahun. ukuran kelenjar tiroidnya meningkat. Pasien gugup, teriritasi (merah, gatal pada kulit), memiliki kardia takik (detak jantung cepat) yang konstan, memiliki kecenderungan diare dan berkeringat. Tidurnya bermasalah. Semua gejala memburuk selama menstruasi dan saat aktivitas. Toleransi terhadap panas yang rendah.
Diagnosis: Konstitusi UM-HEAT.
Penjelasan:
Ekses UM-Wind:
1. Iritasi saraf
2. Pemburukan saat aktifitas.
Ekses UM-Heat:
1. Tachycardia (jantung berdetak cepat)
2. Penyakit kelenjar tiroid
3. Susah tidur
4. Agravasi selama menstruasi.
Ekses UM-Hotness:
1. Agravasi yang disebabkan oleh panas.
Ekses UM-Humidity:
1. Pembesaran kelenjar tiroid
2. Kecenderungan diare
3. Keringat berlebih.
KASUS 51 - GERAKAN TIDAK SENGAJA.
Pasien: seorang anak laki-laki berusia 8 tahun.
Koreografi paroksismal (badan bergerak tidak terkontrol). Keluhan otot-otot wajah yang cepat dan tidak sadar yang timbul secara berkala dan juga tics dari kepala dan tangan. Serangan berlangsung selama 30 hingga 60 menit, kadang-kadang terjadi dua atau tiga kali sehari. Serangan biasanya dipicu oleh kelelahan yang berlebihan. Bocah itu lincah dan gesit, sangat ingin tahu, takut tinggal sendirian. Meskipun sakit, ia cukup komunikatif dan mudah berteman dengan anak laki-laki seusianya.
Diagnosis: Konstitusi UM-WIND dengan energi UM-Wind yang mendominasi
Penjelasan:
Ekses UM-Coldness:
1. Ketakutan
2. Agravasi yang timbul dari kelelahan.
Ekses UM-Wind:
1. Gerakan cepat tidak disengaja
2. Keaktifan dan kelincahan
3. Keingintahuan .
Ekses UM-Heat:
1. Sosial
2. Komunikasi yang mudah.
KASUS 52 - MAAG DAN SEMBELIT.
Pasien: seorang pria berusia 48 tahun.
Keluhan penyakit perut yang telah mengganggunya selama delapan tahun terakhir. Penyakit ini memanifestasikan dirinya dengan rasa sakit yang tajam di daerah epigastrium yang timbul segera setelah makan, oleh mulas, erosi makanan, keasaman, dan sembelit. Eksaserbasi (memburuk gejala PPOK) biasanya terjadi pada musim semi dan musim gugur. Pasien tinggi dan ramping, agak gesit, tangan dan kakinya dingin dan sianosis (membiru). Dia sedih dan depresi dan takut akan kemungkinan kanker, karena dia tidak yakin tentang diagnosis - tukak lambung.
Diagnosis: Konstitusi UM-COLDNESS.
Penjelasan:
Ekses UM-Dryness:
1. Depresi kesedihan
2. Nyeri spasmodik tajam
3. Ulkus lambung
4. Konstipasi (sembelit)
5. Sesak nafas pada musim gugur.
Ekses UM-Coldness:
1. Hipokondriasis, ketidakpercayaan
2. Ketakutan
3. Ekstremitas dingin
4. Sianosis (kulit biru).
Ekses UM-Wind:
1. Tinggi dan ramping
2. Agility (lincah)
3. Heartburn
4. Kembung setelah makan
5. Keasaman lambung
6. Sesak nafas di musim semi.
KASUS 53 - SAKIT DAN PATAH TULANG KAKI.
Pasien: seorang wanita berusia 24 tahun.
Fraktur tulang tarsal kaki kiri. Liga lemah dari sendi pergelangan kaki. Pasien sering tergelincir. Begitu menuruni tangga yang curam, dia terpeleset, dan rasa sakit yang tajam tiba-tiba muncul di kaki kirinya. Dalam beberapa menit, edema kaki yang besar muncul dan memengaruhi sepertiga bagian bawah tulang keringnya, membuatnya tidak mungkin untuk berdiri. Pasien itu tinggi dan langsing, dengan sistem otot yang berkembang dengan baik, namun sangat pucat, gelisah, dan terus-menerus menangis.
Riwayat medisnya menunjukkan bahwa ia memiliki kecenderungan terhadap reaksi alergi, yang bermanifestasi dalam Quincke's edema (bengkak dibawah kulit), dan sering menderita pilek (sekitar delapan atau sepuluh kali setahun).
Diagnosis: Konstitusi AH-DRYNESS dengan dominasi energi UM-Wind dan AH-Coldness.
Penjelasan:
Ekses AH-Humidity:
1. Perkembangan edema yang cepat.
Defisiensi UM-Dryness:
1.Feeble ligaments
2. Sistem kekebalan tubuh yang tidak memadai (sering masuk angin).
Ekses AH-Dryness:
1. Tiba-tiba timbul rasa sakit yang tajam pada kaki
2. Pucat yang ekstrem
3. Kesedihan yang nyata.
Ekses AH-Coldness:
1. Patah tulang pangkal kaki (tarsal)
2. Ketidakmampuan untuk menggunakan kaki kiri
Ekses UM-Wind:
I. Iritabilitas (peka thp rangsangan)
2.Tinggi dan ramping
3. Otot yang berkembang dengan baik
4. Kecenderungan reaksi alergi.
KASUS 54 - SAKIT DAN MATI RASA DI KEPALA.
Pasien: seorang wanita berusia 70 tahun.
Dia mengeluh sensasi mati rasa terus-menerus di kepalanya, disertai dengan kedutan di kepala dan tangannya. Dia telah bermasalah dengan semua ini selama tujuh tahun terakhir. Sakit kepala secara berkala muncul juga, diredakan oleh perban ketat yang dibuat pasien di sekitar kepalanya dengan handuk. Selain itu, dia sangat bermasalah dengan rasa sakit di tulang kakinya, yang cenderung memburuk di malam hari. Tangan dan kakinya terus dingin, dan mengenakan pakaian hangat tidak membantu.
Dia memiliki sterilitas dan diskinesia bilier (gerakan tak terkendali) dalam riwayat medisnya. Dia merasa jauh lebih buruk dalam cuaca berangin dan dingin. Cepat bosan berkomunikasi dengan orang-orang. Pasien bertulang bungkuk, bergerak lambat. Kulitnya pucat dan nadinya lambat berdenyut, dan mudah ditekan.
Diagnosis: Konstitusi UM-COLDNESS dengan dominasi energi UM-Coldness. Sindrom kekurangan energi.
Penjelasan:
Ekses UM-Dryness:
1. Kelambatan
2. Kulit pucat
3. Bongkok.
Ekses UM-Coldness:
1. Penghambatan
2. Konstitusi tulang
3. Nadi lambat
4. Mati rasa
5. Tremor
6. Sterilitas
7. Ekstremitas yang terus-menerus dingin.
8. Kelemahan dan kerapuhan.
9. Nyeri tulang.
10. Agravasi dalam cuaca dingin.
11. Agravasi pada malam hari
12. Musim dingin.
Ekses UM-Wind:
1. Tremor konstan di kepala
2. Saluran empedu diskinesia
3. Pemburukan dalam cuaca berangin
kelelahan, hambatan, peningkatan yang timbul dari tekanan, dan sebagainya. nadi mudah ditekan.
KASUS 55 - ANEMIA, LEMAH, TINITUS.
Pasien: seorang wanita berusia 35 tahun.
Anemia defisiensi besi (tes laboratorium menunjukkan besi serum 4,2 mmol / l sedangkan normanya 12,5 - 30,4; indeks warna 0,5). Dia mengeluh kelemahan yang nyata, mudah lelah, pusing, berdengung di telinga, nafas pendek, nyeri menusuk secara berkala di jantung, tersedak, gangguan menelan makanan kering dan keras, kejang retrosternal (tulang dada) yang menyakitkan, rasa terdistorsi (dia memiliki kecenderungan untuk makan kapur dan tanah liat sejak kecil). Gejala-gejala ini muncul sebulan yang lalu selama kehamilan keduanya.
Kulitnya pucat, kehijauan, selaput lendirnya sangat pucat, ia memiliki hernia daerah umbilical (usus menonjol di pusar) dan selulitis. Wanita itu gagah, dengan bicara lambat. Matanya menunjukkan rasa takut saat melihat jarum.
Diagnosis: Konstitusi AH COLDNESS.
Penjelasan:
Ekses UM-Humidity:
1. Kegigihan
2. Bicara yang lambat
3. Hernia umbilikalis
4. Selulitis
5. Selera terdistorsi
Ekses AH-Dryness::
1. Napas pendek
2. Kulit pucat dan banyak lendir
3. Gangguan Menelan makanan kering dan keras
4. Nyeri tajam.
Defisiensi UM-Dryness:
1. Perlu makan kapur dan tanah liat
Ekses AH-Coldness:
1. Kelemahan dan kelesuan
2. Anemia
3. Kejang menyakitkan
4. Tinnitus
5. Suara rendah
6. Mata yang ketakutan.
Ekses AH-Wind:
I. Pusing
2. Palpitasi
3. Tersedak
4. Kulit kehijauan
5. Tinnitus.
KASUS 56 - RADANG SENDI, PANAS.
Pasien: seorang pria berusia 48 tahun, menderita polyarthritis (radang sendi) selama dua tahun.
Keluhan suhu tubuh terus meningkat hingga 37,2-37,3 ° C di malam hari, detak jantungnya cepat, nyeri pada persendian anggota tubuhnya, yang bengkak dan meradang. Secara khas, keadaannya memburuk di tengah malam, dan peradangan dengan cepat berpindah dari satu sendi ke sendi lainnya (volatilitas).
Riwayat medisnya menunjukkan bahwa beberapa kali ia mengalami diskinesia bilier (pergerakan tak terkendali) akut yang dipicu oleh makan berlebihan dan disertai dengan muntah yang banyak. Ia tidak toleran terhadap prosedur heat dan thermal. Pada pemeriksaan: sklera subicteric, kulit kekuningan dan rambut abu-abu sebelum waktunya. Pasien sedih, namun banyak bicara.
Diagnosis: Konstitusi UM-HUMIDITY dengan energi AH-Wind dan UM-Heat yang dominan.
Penjelasan:
Ekses AH-Wind:
1. Yang- tipe dyskinesia (parkinson)
2. Agravasi pada tengah malam
3. Volatilitas (bergejolak)
4. Sendi yang terkena dampak
5. Saluran ekskresi empedu yang terkena.
Ekses UM-Heat:
1. Talkativeness (banyak bicara)
2. Subfebrilitas
3. Palpitasi (jantung berdebar)
4. Peradangan sendi
5. Agravasi yang disebabkan oleh prosedur termal.
Ekses UM-Hotness:
1. Agravasi yang disebabkan oleh panas.
Ekses UM-Humidity:
I. Sklera subikterik
2. Kulit kekuningan
3. Sendi bengkak
Ekses UM-Dryness:
1. Kesedihan
2. Rambut kelabu prematur
3. Nyeri pada sendi
KASUS 57 - NYERI PINGGANG, BATU EMPEDU.
Pasien: seorang wanita berusia 40 tahun.
Keluhan nyeri yang mengganggu terus-menerus dan sensasi berat di bagian belakang, yang pertama kali muncul sekitar 20 tahun sebelumnya. Rasa sakit meningkat setelah mengangkat barang-barang berat dan dalam cuaca basah.
Riwayat medisnya menunjukkan bahwa ia menderita cholithiasis (batu empedu) dan menjalani kolesistektomi (pengangkatan empedu) dua tahun sebelumnya. Pemindaian ultrasonik telah menunjukkan nefrolitiasis (batu ginjal). Dia suka permen dan acar. Dia pemalu dan pendiam.
Diagnosis: Konstitusi UM-DRYNESS dengan energi UM-Humidity dan UM-Coldness yang mendominasi.
Penjelasan:
Ekses UM-Humidity:
1. Nyeri pegal-pegal
2. Sensasi beban berat
3. Peningkatan berat badan dalam cuaca basah
4. Agravasi saat mengangkat benda-benda berat
5. Musim Kelembaban.
Ekses UM-Coldness:
1. Rasa malu
2. Keengganan
3. Kecenderungan pembentukan batu
4. Ginjal yang terpengaruh
5. Suka makanan asin
Ekses AH-Wind:
1. Cholelithiasis
KASUS 58 - SAKIT KEPALA, PUSING, MUNTAH.
Pasien: seorang wanita berusia 45 tahun.
Dia mengeluh tiba-tiba timbul pusing, diikuti setiap kali oleh sakit kepala yang tak tertahankan di daerah oksipital dan parietal (belakang kepala) dan disertai dengan kepucatan yang nyata, kehilangan penglihatan yang singkat dan muntah yang banyak. Riwayat medisnya menunjukkan bahwa ia menderita serangan radiculitis (syaraf kejepit) yang sering dengan rasa sakit yang terkonsentrasi pada kakinya; dia juga dioperasi karena kista ovarium.
Pemeriksaan medis telah menunjukkan mikosis (infeksi jamur) kuku jari kaki. Pasien gagah, dengan bicara yang mengalir dan merdu; suka manisan
Diagnosis: Konstitusi AH-COLDNESS dengan energi AH-Wind dan UM-Humidity yang dominan.
Penjelasan:
Ekses UM-Humidity:
1. Obesitas
2. Bicara merdu
3. Kista
4. Mikosis kuku
5. Menyukai permen.
Ekses AH-Dryness:
1. Tanda pucat
Ekses AH-Coldness:
1. Nyeri yang tak tertahankan
2. Kehilangan penglihatan sementara
Ekses AH-Wind:
1. Pusing
2. Gejala lokasi di sepanjang meridian kandung empedu
3. Muntah
4. Gejala sementara yang berhubungan dengan mata
5. Gejala di atas adalah akut dan intens
KASUS 59 - RADANG EMPEDU, MUAL, MUNTAH.
Pasien: seorang wanita berusia 27 tahun. Kolesistitis akut (radang kandung empedu).
Dia mengeluh rasa sakit tumpul yang tiba-tiba muncul di hypochondrium kanannya yang intensif selama gerakan dan pernapasan dalam. mual, muntah, kembung, dan kenaikan suhu tubuh hingga 38,3 ° C selama tiga hari.
Pada pemeriksaan: pipi yang berkedip, sklera subicteric, dan bekas luka post-furunculosis (infeksi bakteri) pada lengan kirinya. Dia memiliki kista ovarium kiri dalam riwayat medisnya.
Diagnosis: Konstitusi AH-HEAT.
Penjelasan:
Ekses AH-Wind:
1. Mual
2. Muntah
3. Agravasi dalam gerakan
4. Agravasi pada pernafasan dalam-dalam
5. Penyakit kandung empedu.
Ekses AH-Heat:
1. Suhu tubuh tinggi
2. Peradangan kandung empedu
3. Furunculosis
4. Simptom diatas akut
5. Lengan kiri.
Ekses AH-Hotness:
1. Perut kembung
Ekses AH-Humidity:
1. Nyeri tumpul
2. Sklera subikterik akut
3. Kista.
KASUS 60 - NYERI DI KEPALA, MENGGIGIL, MUNTAH.
Pasien: seorang wanita berusia 32 tahun.
Keluhan serangan akut yang mencengkeram nyeri di daerah verteks dan bagian belakang kepalanya. Rasa sakit memanjang ke bawah ke leher dan punggungnya. Mereka disertai dengan menggigil, muntah berulang (yang tidak membawa perbaikan), dan detak jantung yang cepat. Serangan kebanyakan terjadi pada sore hari, dari jam 3 sampai jam 5 sore. Pasien kurus dan bungkuk, dan memiliki kulit kering, kasar. Wajahnya terlihat sedih.
Diagnosis: Konstitusi AH-WIND dengan energi AH-Coldness yang mendominasi. Penjelasan:
Ekses UM-Dryness:
1. Kurus
2. Stooop
3. Kesedihan
4. Kulit kering dan kasar .
Ekses AH-Coldness:
1. Menggigil
2. Rasa sakit mencengkeram
3. Lokasi nyeri sepanjang meridian kandung kemih
4. Pemburukkan selama periode aktivitas meridian kandung kemih.
Ekses AH-Wind:
1. Muntah
2. Palpitasi.
Ekses AH-Heat:
1. Palpitasi.
KASUS 61 - NYERI KEPALA, GAGAP.
Pasien: seorang anak laki-laki berusia 16 tahun. Keluhan nyeri occipitoparietal (bagian otak) yang menyertai gagap yang ditandai.
Dalam riwayat medisnya ia memiliki trauma craniocerebral (cidera otak) yang pada saat lahir memicu perkembangan tekanan intrakranial (di otak) yang tinggi, yang normal dalam waktu tiga bulan tanpa perawatan apa pun. Pada usia empat tahun ia tiba-tiba mengalami demam ekstrem. Pasien terlalu hipokondriak (merasa sakit berat) dan terkendala. Dia memiliki jerawat rosacea (bernanah) di wajahnya.
Diagnosis: Konstitusi AH-WIND dengan energi AH- Coldeess yang mendominasi.
Penjelasan:
Ekses UM-Dryness:
1. Batasan batin
2. Hipokondriasis.
Ekses AH-Coldness:
1. Trauma / cedera
2. Ketakutan ekstrem
3. Stammer.
Ekses AH-Wind:
1. Nyeri di sepanjang empedu meridian kandung kemih.
Ekses AH-Heat:
1. Jerawat rosacea.
Ekses AH-Hotness:
1. Peningkatan sementara tekanan intrakranial.
KASUS 62 - PANCREATIS AKUT.
Pasien: seorang pria berusia 50 tahun. Pankreatitis akut.
Ia mengeluh nyeri melingkar di perut, mual, muntah, kembung yang telah mengganggunya selama 24 jam terakhir. Penyakit ini muncul secara akut setelah minum alkohol. Dia memiliki kulit kekuningan. Merasa depresi dalam cuaca hujan.
Diagnosis: Konstitusi AH-WIND dengan energi AH- Heat yang dominan.
Penjelasan:
Ekses AH-Wind:
1. Mual
2. Muntah.
Ekses AH-Heat:
1. Peradangan akut
2. Agravasii setelah asupan alkohol.
Ekses AH-Hotness:
1. Perut kembung.
Ekses UM-Humidity:
1. Kulit kekuningan
2. Agravasi dalam cuaca hujan.
Ekses UM-Dryness:
1. Musim Kekeringan.
Ekses AH-Coldness:
1. Nyeri ikat pinggang yang intens.
KASUS 63 - PENYEMPITAN KATUP JANTUNG.
Pasien: seorang wanita berusia 65 tahun. Stenosis aorta (penyempitan katup jantung).
Keluhan pusing, nyeri menusuk dan mencengkeram di daerah jantung, napas pendek, pingsan berkala, kelemahan, dan keletihan.
Pada pemeriksaan: kulit pucat, tangan dan kaki dingin. Denyut nadi kecil, lambat dan mudah ditekan. Elektrokardiogram menunjukkan deviasi sumbu jantung ke kiri dan blok bundel-cabang. Ekokardiogram menunjukkan penebalan cusp katup aorta dan penurunan disjungsi (disfungsi cusps adalah 1 cm).
Diagnosis: Konstitusi UM-COLDNESS. Sindrom kekurangan energi.
Penjelasan:
Ekses UM-Dryness:
1. Kulit pucat
2. Stenosis aorta
3. Nyeri menusuk
4. Napas tersengal.
Ekses UM-Coldness:
1. Kelemahan dan kelesuan
2. Sering pingsan
3. Bundel kiri-blok cabang
4. Genggaman nyeri
5. Denyut nadi lambat
6. Ekstremitas dingin.
Ekses UM-Wind:
1. Pusing.
KASUS 64 - JANTUNG PARU KRONIS
Pasien: seorang wanita berusia 67 tahun. Jantung paru kronis dekompensasi.
Keluhan nafas pendek yang memburuk saat aktivitas dan dengan menghirup udara dingin. Selain itu, ia sering mengalami kesulitan dengan mencengkeram rasa sakit di daerah jantung (tidak dpt diatasi oleh nigglycerin), kelemahan, mudah lelah, sensasi berat di hipokondrium kanannya, dan edema pada kaki. Pasien sedih dan berbicara dengan suara rendah.
Pada pemeriksaan: kulit pucat, wajah sianotik, distensi vena jugularis pada inhalasi dan pernafasan, tangan dan kaki dingin.
Diagnosis: Konstitusi UM-DRYNESS dengan energi UM-Coldness yang mendominasi.
Penjelasan:
Ekses UM-Humidity:
1. Sensasi berat di hypochondrium kanan
2. Kaki edematik
3. Pembengkokan vena jugularis.
Ekses UM-Dryness:
1. Paleness
2. Kesedihan
3. Suara rendah
4. Napas tersengal
Ekses UM-Coldness:
1. Kelemahan dan kelelahan
2. Sianosis
3. Nyeri penyempitan
4. Ekstremitas dingin
5. Pemburukkan karena menghirup udara dingin
6. Pemburukkan karena ketegangan fisik (kelemahan)
KASUS 65 - MATI RASA DI JARI KARENA DINGIN.
Pasien: seorang wanita berusia 36 tahun. Sindrom Raynaud (gangguan aliran darah) , stadium II.
Keluhan dari mati rasa jari yang tiba-tiba dan rasa sakit yang luar biasa. Selama serangan jari-jarinya menjadi dingin dan putih (warna puing-puing). Serangan seperti itu berlangsung sekitar 30 hingga 50 menit, timbul tanpa alasan yang jelas, meskipun sebagian besar dalam cuaca dingin dan ketika mencuci tangan dengan air dingin. Setelah serangan, jari-jari pasien tetap sianotik (membiru) untuk waktu yang lama. Pasien sangat lincah dan pemarah. Di masa kecil, dia biasa menggigit kuku dan menggigit anak-anak lain.
Diagnosis: Konstitusi AH-WIND dengan energi AH-Coldness yang mendominasi.
Penjelasan:
Ekses AH-Heat:
1. Sindrom Raynaud.
Ekses AH-Wind:
1. Agility
2. Irritability
3. Kebiasaan menggigit dan menggigit kuku pada masa kanak-kanak.
Ekses AH-Coldness:
1. Mati rasa
2. Sianosis
3. Nyeri luar biasa
4. Pemburukkan yang disebabkan oleh dingin.